Wednesday 26 August 2015

Bersatunya Jerman barat dan Jerman timur


Jerman adalah salah satu negara yang paling maju dan kuat di Eropa pada abad ke-19 dibawah kepemimpinan Bismarck. Jerman dibangun menjadi negara industry yang besar di kawasan Eropa Timur dan sekaligus dijadikan negara militer yang mendorong timbulnya Perang Dunia I. Dalam perang ini, Jerman diserbu oleh tentara sekutu. Akibatnya, Jerman menjadi hancur. Dalam kondisi yang buruk akibat perang, muncul salah seorang tokoh, yaitu Adolf Hitler yang ingin membangun kembali negaranya. Dengan paham Nazinya, Hitler mengajarkan paham Ultranasionalis kepada rakyatnya. Ia mengatakan bahwa Jerman adalah bangsa yang agung dan ditakdirkan untuk memimpin dunia. Dibawah Hitler hampir seluruh daratan Eropa dapat dikuasainya, kecuali Inggris. Melihat hal ini, Amerika Serikat segera membantu sekutu-sekutunya mengempur Jerman. Dalam Perang Dunia II, Jerman harus mengakui keunggulan tentara Sekutu yang berada dibawah komando Amerika Serikat.
    Akibat dari kekalahan Jerman dalam PD II, maka konsekuensinya adalah Jerman diduduki oleh tentara Sekutu yang terdiri atas Amerika Serikat, Inggris, Prancis dan Uni Soviet. Pada tahun 1948, terjadi perselisihan antara Uni Soviet dengan tiga negara Sekutu tentang masa depan Jerman. Perselisihan ini mengakibatkan Jeman dibagi dua, yaitu Jerman Barat dan Jeman Timur. Jerman Barat dengan ibukota di Bonn berdiri pada tanggal 23 Mei 1949. Jerman Timur dengan Ibukota Berlin, berdiri pada tanggal 7 Oktober 1949. Jerman Barat berdiri dibawah pengaruh AS, Inggris dan Prancis. Negara ini mengembangkan kehidupan demokrasi dalam menata bidang politik dan ekonominya. Sedangkan, Jerman Timur di bawah pengaruh Uni Soviet dengan ideology Komunis. Dibawah kekuasaan Partai Komunis, penduduk Jerman Timur tidak dapat menikmati kehidupan yang bebas. Mereka di bawah tekanan Partai Komunis yang berkuasa di bidsang politik, ekonomi, sosial dan budaya. Oelh karena itu, banyak penduduk Jerman Timur yang berusaha lari ke Jerman Barat untuk mencari kebebasan dan kehidupan yang lebih baik.
    Melihat kondisi yang demikian ini, Walter Ulbrich ketua Partai Persatuan Sosialis (Komunis) yang tampil sebagai dictator jerman Timur berusaha menghentikan pelarian ke Jerman Barat dengan membangun tembok Berlin yang tingginya 4 meter sepanjang perbatasan kedua Jerman. Meskipun telah dibangun sebuah tembok (Berlin), namun masih banyak warga Jerman Timur mencoba menyebrang untuk memperoleh kehidupan yang lebih merdeka. Para pelarian itu tidak sedikit yang tewas dalam usaha penyebrangaan. Sebab-sebab kematiannya karena sengatan aliran listrik ataupun tembakan petugas.
    Mengapa rakyat Jerman Timur banyak melarikan diri ke Jerman Barat walaupun di antara mereka banyak yang mebjadi korban? Hal itu menunjukan bahwa mereka hidup menderita. Mereka juga menginginkan Jerman bersatu kembali.
    Bersatunya Jerman tidak bisa dilepaskan dari pembaruan yang dilakukan Presiden Mikhail Gorbachev. Pembaruan Milkhail Gorbachev menyebabkan Uni Soviet menjadi hancur yang berarti hancurnya pula kekuatan komunis di Uni Soviet. Kebijaksanaan (konsep) Gorbachev tersebut, mempunyai pengaruh yang besar terhadap negara-negara komunis yang memang sudah lama merindukan adanya keterbukaan dalam berbagai bidang kehidupan. Salah satunya adalah rakyat Jerman Timur yang menghendaki bersatunya Jerman kembali. Usaha itu dimulai pada tanggal 1 juli 1990 dengan digunakannya mata uang Jerman Barat secara resmi menjadi alat pembayaran yang sah di Jerman Timur. Parlemen Jerman Timur dalam sidangnya dalam bulan Agustus 1990 menyetujui penggabungan Jerman, maka Presiden Gorbachev menyetujuinya.
    Mundurnya Erich Honecker pada tanggal 8 Oktober 1989 dan digantikan oleh tokoh yang moderat yaitu Egon Krenz, lebih memberikan angin segar bagi Jerman untuk bersatu kembali. Egon Krenz memerintah dibukanya Tembak Berlin sebagai lambing pemisah kedua Jerman. Akhirnya, peristiwa yang sangat besejarah pun terjadi bagi rakyat Jerman. Pada tanggal 3 Oktober 1990, Jerman Barat dan Jerman Timur secara resmi bersatu dan diperingati sebagai Hari Penyatuan Jerman. Penyatuan Jerman tertuang dalam Perjanjian Dua Plus Empat, yaitu dua untuk RFJ (Republik Federal Jerman) dan RDJ (Republik Demokrasi Jerman), sedangkan empat untuk AS, Inggris, Prancis dan Rusia. Tanggal tersebut dipilih sebagai saat reunifikasi karena bertepatan dengan pecahnya Jerman 40 tahun yang lalu.
    Masalah yang timbul setelah Jerman bersatu adalah kesenjangan ekonomi antara kedua Jerman. Perekonomian Jerman Barat sudah sangat maju dengan hasil Industrinya, sementara perekonomian Jerman Timur sangat lamban, inflasi tinggi, dan banyaknya pengangguran. Selain itu, timbul kekhawatiran negara lain akan bangkitnya kekuatan Jerman seperti pada masa lalu. Untuk itu, perlu dilakukan pembatasan dalam hal senjata nuklir, biologi dan kimia. Selain itu, disepakati Jerman harus masuk NATO agar mudah diawasi.

Friday 21 August 2015

Pembukaan UUD 1945


Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 


Pembukaan

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Monday 10 August 2015

Aliran Aliran Dalam Seni Rupa



Mempelajari seni rupa pada dasarnya mempelajari peradaban manusia.

Sejarah peradaban tidak dapat dipisah-pisahkan, karena pada dasarnya

kesenian antar bangsa memberi dan menerima pengaruh. Namun untuk
mempermudah cara mempelajarinya perlu diadakan pengelompokkan.


Secara kronologis sejarah seni rupa manca negara/ dunia dapat dikelompokkan sebagai berikut.
1.Seni Rupa Timur Purba
a.Seni Mesir.
b.Seni Mesopotamia.
c.Seni Mediterania.
2.Seni Rupa Eropa Klasik.
a.Seni Yunani
b.Seni Romawi.
3.Seni Abad Pertengahan.
a.Seni Masa Pembenyukan
b.Seni Masa Gemilang.
c.Seni MAsa Kemunduran.
4.Seni Renaissance
a.Seni Renaissance.
b.Seni Barok.
c.Seni Rococo.
5.Seni Modern.


Para ahli berpendapat bahwa seni rupa Barat modern pada dasarnya bersumber dari zaman Yunani dan Romawi
yang disebut zaman Klasik. Kebudayaan Yunani tersebut dibawa ke Eropa Barat melalui Roma.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada awal abad ke-19 menyebabkan munculnya berbagai
produk. Keadaan ini akhirnya mengubah berbagai aspek kehidupan manusia, tak terkecuali di bidang seni rupa.
Perhatian manusia cenderung pada hal-hal yang bersifat material, hal ini menyebabkan pemberontakan
seniman. Pemberontakan seniman termanifestasikan dalam bentuk-bentuk kreativitas, sehingga di dunia
perkembangan seni rupa lahir aliran-aliran dalam seni rupa yang saling menerusakan atau menentang aliran-
aliran sebelumnya.

1. Aliran Neo-Klasik


Pecahnya revolusi Perancis pada tahun 1789, merupakan titik akhir dari kekuasaan feodalisme di Perancis yang pengaruhnya terasa juga ke bagian-bagian dunia lainnya. Revolusi ini tidak hanya perubahan tata politik dan tata social, tetapi juga menyangkut kehidupan seni. Para seniman menjadi bebas dalam memperturutkan panggilan hati masing-masing, dimana mereka berkarya bukan karena adanya pesanan, melainkan semata-mata ingin melukis saja.

Maka dengan demikian mulailah riwayat seni lukis modern dalam sejarah yang ditandai dengan individualisasi dan isolasi diri. Jacques Louis David adalah pelukis pertama dalam babakan modern. Pada tahun 1784, David melukiskan “SUMPAH HORATII”. Lukisan ini menggambarkan Horatius , bapak yang berdiri di tengah ruangan sedang mengangkat sumpah tiga anak laki-lakinya yang bergerombol di kiri, sementara anak perempuannya menangis di sebelah kanan.

Lukisan ini tidak digunakan untuk kenikmatan, melainkan untuk mendidik, menanamkan kesadaran anggota masyarakat atas tanggung jawabnya terhadap Negara. J.L. David merupakan pelopor aliran Neo-Klasik, dimana lukisan Neo-Klasik bersifat Rasional, objektif, penuh dengan disiplin dan beraturan serta bersifat klasik.

Ciri-cirinya Lukisan Neo-Klasik :
a.Lukisan terikat pada norma-norma intelektual akademis.
b.Bentuk selalu seimbang dan harmonis.
c.Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis.
d.Raut muka tenang dan berkesan agung.
e.Berisi cerita lingkungan istana.
f.Cenderung dilebih-lebihkan.

Tokoh penerus J.L. David dalam Neo-Klasik adalah JEAN AUGUAST DOMINIQUE INGRES (1780-1867)

2. Aliran Romantik

Aliran Romantik merupakan pemberontakan terhadap aliran Neo-Klasik, dimana Jean Jacques Rousseau mengajak kembali pada alam, sebagai manusia yang tidak hanya memiliki pikiran tetapi juga memiliki perasaan dan emosi.

Lukisan-lukisan romantik cenderung menampilkan :
Hal yang berurusan dengan perasaan seseorang (sangat ditentang dalam aliran Neo- Klasik)
Eksotik, kerinduan pada masa lalu
Digunakan untuk perasaan dari penontonnya
Kecantikan dan ketampanan selalu dilukiskan

Ciri-ciri aliran Romantis sebagai berikut :
a.Lukisan mengandung cerita yang dahsyat dan emosional.
b.Penuh gerak dan dinamis.
c.Warna bersifat kontras dan meriah.
d.Pengaturan komposisi dinamis.
e.Mengandung kegetiran dan menyentuh perasaan.
f.Kedahsyatan melebihi kenyataan.

Tokoh-tokhnya antara lain :
a.Eugene Delacroix
b.Theodore Gericault
c.Jean Baptiste
d.Jean Francois Millet

Tokoh yang betul-betul pemberontak dan pertama kali menancapkan panji-panji romantisme adalah Teodore Gericault (1791-1824) dengan karyanya yang berjudul “RAKIT MENDUSA”. Romantisme berasal dari bahasa Perancis “Roman” (cerita), sehingga aliran ini selalu melukiskan sebuah cerita tentang perbuatan besar atau tragedy yang dahsyat.

3. Aliran Realisme

Realisme merupakan aliran yang memandang dunia tanpa ilusi, mereka menggunakan penghayatan untuk menemukan dunia. Salah seorang tokoh Realisme yang bernama “Courbet” dari Perancis mengatakan :

“TUNJUKANLAH KEPADAKU MALAIKAT, MAKA AKU AKAN MELUKISNYA, artinya ia tidak akan melukis sesuatu yang tidak ditunjukkan kepadanya (sesuatu yang tidak real/nyata). Aliran Realisme selalu melukiskan apa saja yang dijumpainya tanpa pandang bulu dan tanpa ada idealisasi, distorsi atau pengolahan-pengolahan lainnya. Gustave Courbet (1819-1877) memandang bahwa lukisan itu pada dasarnya seni yang kongkrit. Lukisan-lukisan Courbet selalu menampilkan kenyataan hidup yang pahit seperti “Lukisan Pemecah Batu” dll.

Tokoh : Jean Francois, Millet dan Honore Daumier.

4. Aliran Naturalisme

Aliran Naturalisme adalah aliran yang mencintai dan memuja alam dengan segenap isinya. Penganut aliran ini berusaha untuk melukiskan keadaan alam, khususnya dari aspek yang menarik, sehingga lukisan Naturalisme selalu bertemakan keindahan alam dan isinya. Monet merupakan salah satu tokoh pelukis Naturalisme, tetapi terkadang lukisannya mendekati Realisme. Meskipun lukisan Naturalistiknya Monet yang mendekati Realisme, tetapi sangat berbeda dengan lukisan Gustave Courbert sebagai tokoh realisme.

Realismenya Courbert bersifat sosialistik yang moralitasnya cukup tinggi, sedangkan realismenya Monet cenderung melukiskan yang indah-indah dan amoral, karena prinsip Monet adalah “seni untuk kepentingan seni, bukan untuk apapun. Para pelukis Naturalisme sering dijuluki sebagai pelukis pemandangan. Tokoh Naturalisme yang berasal dari Inggris adalah Thomas Gainsbrough (1727-1788).

Tokohnya antara lain John Constable, William Hogart, Frans Hall.

5. Aliran Impresionis

Apabila ada orang mendengar istilah Impresionisme, maka asosiasi mereka biasanya tertuju pada lukisan-lukisan yang impresif, yaitu lukisan yang agak kabur dan tidak mendetail. Claud Monet bukan tokoh impresionisme, tetapi aliran impresionisme banyak diilhami oleh penemuan-penemuan Claud Monet dalam setiap lukisannya. Seorang tokoh impresionisme dari Prancis bernama Piere Auguste Renoir (1841-1919).

Pelukis ini sangat gemar melukis wanita, baik dalam kondisi berpakaian maupun tanpa busana. Lukisan impresionis sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, karena melukis dilakukan di luar studio. Lukisan impresionis biasanya tidak mempunyai kontur yang jelas dan nampak hanya efek-efek warna yang membentuk wujud tertentu.

Tokohnya : Eduard Manet, Claude Monet,Auguste Renoir, Edward Degas dan Mary Cassat.

6. Aliran Ekspresionisme

Pada tahun 1990-an, para pelukis mulai tidak puas dengan karya yang hanya menonjolkan bentuk-bentuk objek. Mereka mulai menggali hal-hal yang berhubungan dengan batin, sehingga muncullah aliran ekspresionisme. Vincent Van Gogh (1850) adalah tokoh yang menjadi tonggak kemunculan aliran ekspresionisme dan tokoh lain yang mengikuti adalah Paul Cezanne, Paul Gauguin, Emil Nolde dan di Indonesia yaitu Affandi. Ekspresionisme merupakan aliran yang melukiskan aktualitas yang sudah didistorsikan ke arah suasana kesedihan, kekerasan ataupun tekanan batin.

Pelopornya adalah Vincent Van Gogh, Paul Klee, Emile Nolde, W . Kandinsky, dan Edvard Munch.

7. Aliran Fauvisme

Nama fauvisme berasal dari bahas Prancis “Les Fauves”, yang artinya binatang liar. Aliran fauvisme sangat mengagungkan kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya seperti pohon berwana 0ranye/jingga atau lainnya. Lukisan-lukisan fauvis betul-betul membebaskan diri dari batasan-batasan aliran sebelumnya.

Pelukis fauvisme cenderung melukis apa yang mereka sukai tanpa memikirkan isi dan arti dari sebuah lukisan yang dibuat. Maurice De Vlaminck, merupakan tokoh fauvisme yang banyak terinspirasi oleh goresan warna Vincent Van Gogh, sampai-sampai ia berkata ; Saya lebih mencintai Van Gogh dari pada Ayah saya.

Tokoh-tokohnya Antara lain Henr y Matisse, Andre
Derain, Maurice de Vlaminc.


8. Aliran Kubisme

Aliran kubisme dilatar belakangi oleh konsep Paul Cezanne yang mengatakanbahwa bentuk dasar dari segala bentuk adalah silinder , bola, balok dan semua bentuk yang ada di dalam di pengaruhi oleh perspektif, sehingga bidang tertuju pada satu titik tengah. Karya Picasso menjadi insfirasi kemunculan karya- karya kubisme, karena motif geometris digunakan oleh Picasso.

Lukisan kubisme mengedepankan bentuk-bentuk germetris. Tokoh kubisme yang sangat terkenal adalah Picasso dan Paul Cezanne, tetapi di samping kedua tokoh ini masih banyak tokoh lain yg menganut Kubisme seperti Juan Gris dll.

9. Aliran Abstraksionisme

Aliran Abstraksionime adalah aliran yg berusaha melepaskan diri dari sensasi-sensasi atau asosiasis figuratif suatu obyek. Aliran Abstraksionis di bedakan menjadi dua yaitu.
Abstrak kubistis

Yaitu abstrak dalam bentuk geometrik murni seperti lingkaran kubus dan segi tiga
Tokoh aliraran ini berasal dari Rusia yaitu Malivich [1913]
Abstrak Nonfiguratif

Yaitu abstrak dalam arti seni lukis haruslah murni sebagai ugkapan perasaan, di mana garis mewakili garis ,warna mewakili warna dan sebagainya. Bentuk alami ditinggalkan sama sekali. Tokohnya adalah Wassily kadinsky, Naum Goba.

10. Aliran Futuris


Aliran Futuris muncul di Itali pada tahun 1909, sebagai reaksi terhadap aliran kubisme yang dianggap dinamis penuh gerak, karena itu temanya cenderung menggambarkan kesibukan-kesibukan seperti,pesta arak-arakan, perang dll.

Tokoh aliran ini antara lain :
Carlo Carra
Buido Severini
Umbirto Boccioni
F.T Marineti


11. Aliran dadaisme

Aliran dadaisme merupakan pemberontak konsep dari konsep aliran sebelumnya. Aliran ini mepunyai sikap memerdekakan diri dari hukum-hukum seni yg telah berlaku. Ciri aliran ini sinis, nihil dan berusaha meleyapkan ilusi. Aliran ini dilatar belakangi oleh perang dunia pertama yg tak kunjung berhenti.

Perang yg tak kunjung padam memberi kesan hilangnya nilai sosial dari nilai estetika di muka bumi, sehinga pandangan dadaisme tidak ada estetika dalam karya seni. Tokoh Dadisme adalah Paul klee, Scwitters Tritan Tzara, Maron Janco dll.

12. Aliran Surealisme.

Aliran surealis banyak di pengaruhi oleh teori analisis psikologis. Sigmund Freud mengenai ketidak sadaran dalam anatomisme dan impian. Surealisme sering tampil tidak logis dan penuh fantasi, seakan-akan melukis dalam mimpi.

Tokoh surealis yaitu

Salvador Dali
Maxt Ernest
Jona Mirod

Menghitung Peluang Suatu Kejadian

Ilmu Matematika sebenarnya sangat banyak aplikasinya, sering kita gunakan dalam sehari-hari tanpa kita sadari. Hal ini berarti, matematika tidak pernah lepas dari kehidupan kita. Oleh karena itu cintailah matematika sejak dini, niscaya semakin cinta akan semakin mudah mempelajarinya.
peluang
Teori peluang merupakan cabang matematika yang berhubungan dengan peluang. Sedangkan peluang sendiri adalah suatu cara untuk mengungkapkan pengetahuan atau kepercayaan yang menyatakan bahwa suatu kejadian akan berlaku atau telah terjadi. Peluang  biasa disebut juga dengan kebolehjadian atau probabilitas memiliki nilai diantara 0 sampai 1. Kejadian yang memiliki nilai probabilitas 1 merupakan kejadian yang pasti terjadi atau sesuatu yang telah terjadi,  sebagai contohnya matahari yang terbit dari timur. Sedangkan kejadian yang memiliki nilai probabilitas 0 merupakan kejadian yang tidak mungkin terjadi atau mustahil akan terjadi.
Dalam menentukan nilai peluang kejadian sederhana dari suatu peristiwa yaitu dengan mengetahui terlebih dahulu semua kejadian yang mungkin (ruang sampel) serta kejadian yang diinginkan (titik sampel).
P(A)=n(A)/n(S)
contoh :
Pada peristiwa melempar dua buah dadu, merah dan hitam, masing-
masing bermata 1 sampai 6 secara  bersama-sama sebanyak satu kali.     Berapakah nilai peluang kejadian-kejadian :
a. muncul mata 4 dadu merah  atau mata ganjil  dadu hitam
b. muncul mata dadu merah kurang dari 3 dan mata dadu hitam lebih dari 4
Jawab :
Ruang sampel ada sebanyak 36 kemungkinan.
a. kejadian muncul mata 4 dadu merah atau mata ganjil dadu hitam ada sebanyak 21
b. kejadian muncul mata dadu merah kurang dari 3 dan mata dadu hitam lebih dari 4 ada          sebanyak 4 kejadian, yaitu (1,5), (2,5), (1,6) dan (2,6)

1. Permutasi
Permutasi adalah penyusunan kumpulan angka/objek  dalam berbagai urutan-urutan yang berbeda tanpa ada pengulangan. Dalam permutasi urutan diperhatikan, untuk menghitung banyak permutasi n unsur jika disusun berdasarkan k unsur k kita dapat menggunakan rumus :
permutasi dan kombinasi, rumus permutasi matematika
dimana k≤n.
contoh :
1. Di kantor pusat sebuah perusahaan besar terdapat 3 orang staff yang dicalonkan untuk mengisi kekosongan 2 kursi pejabat eselon IV. Tentukan banyak cara yang dapat dipakai untuk mengisi jabatan tersebut?
jawab :
Permutasi P (3,2), dengan n =3 (banyaknya staff) dan k =2 (jumlah posisi yang akan diisi)
contoh soal permutasi dan jawabannya

2.Misalkan terdapat 5 angka 3,4,5,6, dan 7. Tentukan berapa banyak bilangan lebih dari 400 yang dapat dibentuk untuk membuat angka yang terdiri dari 3 digit dan tidak berulang?
Jawab :
  • karena bilangannya lebih dari 400 maka kotak pertama dapat diisi dengan 4 angka yaitu 4,5,6, dan 7
  • karena tidak boleh berulang maka kotak kedua dan ketiga masing-masing dapat diisi diisi 4 angka dan 3 angka
  •  jadi totol angka yang lebih dari 400 ada 4 x 4 x 3 = 48 angka

Permutasi Unsur-Unsur yang Sama
Jumlah suatu permutasi jika terdapat unsur-unsur yang sama dapat dihitung menggunakan rumus :
rumus permutasi dengan unsur yang sama
contoh :
Tentukan berapa banyak susunan kata yang dapat dibentuk dari kata MATEMATIKA tanpa perulangan?
Jawab :
kata MATEMATIKA terdapat 10 unsur dimana unsur yang sama terdapat pada M=2 T=2 A=3, sehingga kata yang dapat dibentuk dari kata MATEMATIKA tanpa adanya pengualangan yaitu terdapat 10!/2! 2! 3!=151.200 cara.

Permutasi Siklis
Permutasi Siklis merupakan permutasi yang dibuat  dengan menyusun unsur secara melingkar menurut arah putaran tertentu. Rumus yang biasa digunakan untuk menghitung permutasi siklis yaitu (n-1)!
contoh :
1. Terdapat 5 orang calon presiden di tahun 2014 sedang berdiskusi, mereka duduk disebuah meja berbentuk lingkaran. Tentukan terdapat berapa cara untuk menyusun kursi para calon presiden tersebut?
Jawab :
Cara untuk menyusun kursi para calon presiden yaitu (5-1)!=4!=4x3x2x1=24 cara
2. Jika terdapat 5 buah kelereng yang disusun melingkar, berapa banyak cara susunan melingkar dari kelereng tersebut tanpa adanya pengulangan?
Jawab :
Cara untuk menyusun kelereng secara melingkar yaitu (5-1)!/2=24/2=12    (permutasi objek-objek yang sejenis).

2. Kombinasi
Kombinasi sama halnya dengan permutasi, yang menjadikan mereka berbeda yaitu pada permutasi memperhatikan urutan sedangkan pada kombinasi tidak memperhatikan urutan. Misalnya saja terdapat 5 buah baju dengan warna yang berbeda yaitu merah, kuning, hijau, biru, hitam ketika kita diminta memilih 3 dari 5 baju yang tersedia tersebut. Ketika kita memilih baju warna hitam, merah dan kuning akan sama halnya jika kita memilih biru, merah dan kuning. Disinilah perbedaan kombinasi dan permutasi, untuk menentukan kombinasi kita dapat menggunakan rumus :
rumus kombinasi
contoh :
1. Seorang koki telah menyiapkan 20 jenis masakan untuk menjamu pemilik restaurant tempat dia bekerja yang akan berkunjung. Dari 20 menu dia akan memilih 11 menu yang akan disajikan, tentukan terdapat berapa banyak cara pemilihan menu yang akan digunakan untuk menjamu pemilih restaurant? (tidak memperhatikan urutan)
Jawab :
2. Pada sebuah acara silaturahmi dihadiri oleh 60 orang, terdapat berapa jumlah jabat tangan yang terjadi?
jawab:
Ketika 60 orang tersebut saling berjabat tangan maka satu orang akan berjabat tangan dengan 59 orang. Akan tetapi jika A berjabat tangan dengan B akan sama halnya jika B berjabat tangan dengan A maka harus dibagi 2 sehingga jumlah jabat tangannya yaitu 59×60/2=1770 jabat tangan.

Sekian sedikit informasi tentang peluang,

Naskah Drama Untuk 6 Orang

 Kali ini saya akan membagikan naskah drama untuk 6 orang

Naskah Drama Legenda Batu Menangis

Legenda Batu Menangis (Cerita Rakyat Kalimantan )
Alkisah, disebuah bukit yang jauh dari desa, didaerah Kalimantan hiduplah seorang janda miskin dan seorang anak gadisnya.
Anak gadis janda itu bernama Darmi, rupanya sangat cantik jelita. Namun sayang, ia mempunyai perilaku yang amat buruk. Gadis itu amat pemalas, tak pernah membantu ibunya melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah. Kerjanya hanya bersolek setiap hari.
Segala permintaannya harus dituruti. Setiap kali ia meminta sesuatu kepada ibunya harus dikabulkan, tanpa memperdulikan keadaan ibunya yang miskin, setiap hari harus membanting tulang mencari sesuap nasi.
Suatu hari, seperti biasa gadis itu mengurung dirinya di dalam kamarnya. Ia tak mau matahari merusak kulitnya. Ia enggan debu-debu mengotori wajahnya.

Darmi : “Ibuuuu…!”(Dengan nada yang keras)
Sang ibu tergesa-gesa menghampiri putrinya.

Darmi : “Bukankah sudah berulang kali aku bilang bahwa setiap aku bangun ibu harus sudah menata kamar ini hingga rapi, menyediakan lulur, air hangat, dan membuatkan minuman sari buah untukku…?” (ekspresi marah)

Ibu : (dengan nada pelan) “kamu itu sudah besar, nak. Kamu bisa mengerjakan semua itu sendiri.”

Darmi :“Ibu kan tahu, aku lagi sibuk,”
Sang ibu hanya mengelus dada. Hatinya gelisah. Kesibukan mempercantik diri, hanya itulah yang selalu dilakukan putrinya yang pemalas itu.
Matahari mulai memancarkan sinarnya . Sang ibu mulai bersiap-siap untuk berangkat ke sawah untuk bekerja, ia tidak lupa mengajak darmi untuk membantunya di sawah.

Ibu: Darmi . . .Ayo Bantu ibu bekerja di sawah(sambil mengetuk pintu kamar darmi)
Darmi : Tidak bu . . ., nanti kalo kuku dan kulit ku kotor gimana?

Ibu : apa kamu tidak kasihan sama ibu nak ? (dengan nada iba)
Darmi : saya lagi dandan bu . .(sibuk merias wajahnya)
Akhirnya sang ibu pergi kesawah sendirian. Setelah Ibu pulang dari sawah . Darmi langsung menghampirinya

Ibu: ibu pulang . .(dengan nada lelah)

Darmi : Upahnya mana ? (sambil mencari-cari uang upah ibunya di pakaian ibunya ,dan di temukan uangnya di dalam genggaman tangan ibunya)

Darmi : nahh ini dia. .(dengan wajah senang sambil menunjuk uang)

Ibu: ”Jangan, Nak! Uang itu untuk membeli beras,” ujar sang Ibu.

Darmi : Bedak ku habis bu, mesti beli yang baru

Ibu : kamu itu jadi anak bisanya cuma minta aja, tapi tidak pernah mau bekerja (dengan kesal)
Meskipun marah, sang Ibu tetap memberikan uang itu kepada Darmi. Keesokan harinya, ketika ibunya pulang dari bekerja, si Darmi meminta lagi uang upah yang diperoleh ibunya untuk membeli alat kecantikannya yang lain. Keadaan itu terjadi setiap hari.
Suatu hari, sang ibu mencoba untuk membujuk anaknya agar mulai mengubah tabiat buruknya.

Darmi : bu, mana uangnya?

ibu : nak.. Coba kamu bantu ibu di sawah.

Darmi : apa sih bu?

Ibu : Ibu kan sudah tua, jika ibu dipanggil oleh Tuhan maka Ibu tak khawatir lagi engkau bisa mengurusi dirimu sendiri. Kita itu orang miskin, kita harus tetap bekerja untuk bisa makan. (di ruang tamu)

Darmi :(sibuk melentik kan kukunya) siapa suruh jadi orang miskin. Lagi pula Aku tidak pernah minta kamu jadi ibuku. . (ketus sang gadis)
Ibu pun sedih mendengar ucapan yang terlontar dari mulut anaknya sendiri

Ibu : Baiklah, Anakku. Ibu hanya memohon agar kamu tidak mengurung diri di rumah. Kenalilah lingkunganmu agar ibu tenang jika suatu saat dipanggil Tuhan. ( dengan sabar )
Hari berganti hari. Akhirnya sang anak mau menuruti kehendak ibunya. Ia tidak keberatan untuk ke mana pun bersama sang ibu. . Tapi anaknya ini mengajukan sebuah syarat bahwa ibunya tidak diperbolehkan untuk mengakui bahwa ia adalah ibunya di depan umum. Sebagai seorang ibu tentulah hatinya teriris mendengar itu. Namun sang ibupun menyetujuinya.
Hingga, pada suatu hari anak gadis itu diajak ibunya turun ke desa untuk berbelanja di pasar yang letaknya jauh dari tempat tinggal mereka. Anak gadis itu berjalan melenggang dengan memakai pakaian yang bagus dan bersolek agar orang dijalan yang melihatnya akan mengagumi kecantikannya.
Ketika mereka mulai memasuki desa, orang-orang desa memandangi mereka. Mereka begitu terpesona melihat kecantikan anak gadis itu, terutama para pemuda desa yang tak puas-puasnya memandang wajah gadis itu.Namun ketika melihat orang yang berjalan dibelakang gadis itu, sungguh kontras keadaannya. Hal itu membuat orang bertanya-tanya.

Pemuda 1 : eeh eeh , coba liat wanita itu , cantik sekali kan? (sambil mengagumi)

Pemuda 2 : iyaiya benar. wanita itu bagai bidadari surga, elok parasnya, tak sanggup aku menahan untuk menatap keindahannya.

Pemuda 1 : iya , bahkan wanita itu lebih cantik daripada bunga mawar

Pemuda 2 : rasanya aku tertarik untuk mengenalnya. .

Pemuda 1: eeh , tapi yang di belakangnya itu siapa ?

Pemuda 2: entahlah, siapa ya dia itu? (sambil berlari)

Pemuda 1 : heh heh, kamu mau kemana?

Pemuda 2 : mau kenalanlah.

 Pemuda 1 : eh aku ikut, ikut ikut

Dilain sisi , para perempuan pun turut membicarakan kehadiran mereka

Perempuan 1 :Murti, kamu liat tidak wanita tua yang di belakang gadis cantik itu ?

Perempuan 2 : iya kak aku melihatnya, kasian yaa ....

Perempuan 1: sungguh sangat kasian ya , siapakah dia sambil membawa keranjang belanjaan di belakang wanita cantik itu?

Perempuan 2 :apakah mungkin dia itu . . .(sambil berfikir)

Perempuan 1: ssstt!! Jangan berfikir yang macam-macam, gak boleh. menduga itu tidak baik!

Perempuan 2: eehm , iya baiklah kak

Di antara orang yang melihatnya itu, seorang pemuda mendekati dan bertanya kepada gadis itu

Pemuda 1 : hay cantik , Siapa yang berjalan dibelakangmu itu? Apakah itu ibumu? (penasaran)

Darmi : Bukan, bukan,(mendongakan kepalanya) Dia itu budak!( dengan nada lembut kemudian kencang)

Pemuda 2 : Hai, manis. Yakin dia itu bukan ibumu? (penasaran)
Darmi : bukan! Sudah ku bilang dia itu budak! Pergi sana! (Darmi menendang ibu)
 
Perempuan 1 : astaga, jangan begitu (perempuan membantu si ibu untuk berdiri)

Perempuan 2 : iya! Hargai orang lainlah. Walaupun dia itu budakmu, tapi dia juga manusia!
Alangkah terlukanya sang ibu mendengar itu. Hatinya menangis dan ia benar-benar tak berdaya menahan sakit hatinya. Ia berbisik dan memohon kepada Tuhan.
Akhirnya si ibu pun berdoa

Ibu : Ya Tuhan, hamba tak kuat menahan hinaan ini. Anak kandung hamba begitu teganya memperlakukan diri hamba sedemikian rupa. Ya, Tuhan hukumlah anak durhaka ini ! Hukumlah dia….( sambil menangis dan menjerit )
Atas kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa, perlahan-lahan tubuh gadis durhaka itu berubah menjadi batu. Perubahan itu dimulai dari kaki. Ketika perubahan itu telah mencapai setengah badan, anak gadis itu menangis memohon ampun kepada ibunya.
Darmi :Oh, Ibu..ibu..ampunilah saya, ampunilah kedurhakaan anakmu selama ini. Ibu…Ibu…ampunilah anakmu.. (merintih dan menangis )

Ibu : maafkan ibu nak..

Darmi : Ibuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu!
Anak gadis itu terus meratap dan menangis memohon kepada ibunya. Akan tetapi, semuanya telah terlambat. Seluruh tubuh gadis itu akhirnya berubah menjadi batu. Sekalipun menjadi batu, namun orang dapat melihat bahwa kedua matanya masih menitikkan air mata, seperti sedang menangis. Oleh karena itu, batu yang berasal dari gadis yang mendapat kutukan ibunya itu disebut ” Batu Menangis

Sekian dan Terima Kasih

Saturday 8 August 2015

Kerajaan Islam Di Pulau Jawa

KESULTANAN DEMAK
Masjid Agung Demak yang dibangun menggunakan gaya arsitek Jawa tradisional
Kerajaan Demak adalah kesultanan islam pertama di Jawa yang didirikan oleh Raden Patah pada tahun 1478. Kesultanan ini sebelumnya merupakan keadipatian (kadipaten) vazal dari kerajaan Majapahit, dan terpecah menjadi pelopor penyebaran agama Islam di pulau Jawa dan Indonesia pada umumnya.
Pada saat kerajaan Majapahit mengalami masa surut, secara praktis wilayah-wilayah kekuasaannya mulai memisahkan diri. Wilayah-wilayah yang terbagi menjadi kadipaten-kadipaten tersebut saling serang, saling mengklaim sebagai pewaris tahta Majapahit.  Pada masa itu arus kekuasaan mengerucut pada dua adipati, yaitu Raden Patah dan Ki Ageng Pengging.  Sementara Raden Patah mendapat dukungan dari Walisongo, Ki Ageng Pengging mendapat dukungan dari Syekh Siti Jenar.
A. Kehidupan Politik Kerajaan Demak
a. Raden Patah
Raden Patah dianggap sebagai pendiri dari kerajaan Demak dan merupakan orang yang berhubungan langsung dengan kerajaan Majapahit. Salah satu bukti menyebutkan bahwa beliau adalah putra dari raja Brawijaya V dari Majapahit (1468-1478). Beliau memerintah dari tahun 1500-1518. Di bawah pemerintahnya, Demak mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal itu disebabkan Demak memiliki daerah pertanian yang sangat luas sebagai penghasil bahan makanan terutama beras. Oleh karena itu, Demak menjadi kerajaan agraris-maritim.
Wilayah kekuasaan Demak tak hanya sebatas pantai utara Jawa, seperti Semarang, Jepara, Tuban, dan Gresik tapi hingga ke Jambi dan Palembang di Sumatera timur.
Wali Sanga sangat membantu dalam penyebaran agama Islam di Jawa
Kerajaan Demak berkembang sebagai pusat perdagangan dan sebagai pusat penyebaran agama Islam. Jasa para wali dalam penyebaran agama Islam sangat besar, baik di pulau Jawa maupun daerah-daerah di luar Pulau Jawa, seperti penyebaran agama Islam ke daerah Maluku dilakukan oleh Sunan Giri, ke daerah Kalimantan Timur dilakukan oleh seorang penghulu dari Demak yang bernama Tunggang Parangan. Pada masa pemerintahan Raden Patah, dibangun masjid Demak yang pembangunan masjid itu dibantu oleh para wali atau sunan.
Akan tetapi, ketika Kerajaan Malaka jatuh ke tangan Portugis tahun 1511 M, hubungan Demak dan Malaka terputus. Kerajaan Demak dirugikan oleh Portugis dalam aktivitas perdagangan.
b. Pati Unus
Pada tahun 1513 Raden Patah memerintahkan Pati Unus memimpin pasukan Demak untuk menyerang Portugis di Malaka. Serangan itu belum berhasil, karena pasukan Portugis jauh lebih kuat dan persenjataannya lengkap. Atas usahanya itu Pati Unus mendapat julukan Pangeran Sabrang Lor.
Setelah Raden Patah wafat, tahta Kerajaan Demak dipegang oleh Pati Unus. Ia memerintah Demak dari tahun 1518-1521 M. Masa pemerintahan Pati Unus tak begitu lama karena ia meninggal dalam usia yang masih sangat muda dan tak meninggalkan seorang putra mahkota. Walaupun usia pemerintahannya tak begitu lama, namun namanya cukup dikenal sebagai panglima perang yang memimpin pasukan Demak menyerang Portugis di Malaka.
c. Sultan Trenggana
Sultan Trenggana berjasa atas penyebaran Islam di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Di bawah Sultan Trenggana, Demak mulai menguasai daerah-daerah Jawa lainnya seperti merebut Sunda Kelapa dari Pajajaran serta menghalau tentara Portugis yang akan mendarat di sana (1527), Tuban (1527), Madiun (1529), Surabaya dan Pasuruan (1527), Malang (1545), dan Blambangan, kerajaan Hindu terakhir di ujung timur pulau Jawa (1527, 1546). Panglima perang Demak waktu itu adalah Fatahillah, pemuda asal Pasai (Sumatera), yang juga menjadi menantu Sultan Trenggana. Sultan Trenggana meninggal pada tahun 1546 dalam sebuah pertempuran menaklukkan Pasuruan, dan kemudian digantikan oleh Sunan Prawoto.
B. Keruntuhan Demak
Arya Penangsang memngambil alih Kerajaan Demak setelah mengalahkan Sunan Prawoto
Suksesi ke tangan Sunan Prawoto tidak berlangsung mulus. Ia ditentang oleh adik Sultan Trenggono, yaitu Pangeran Sekar Seda Lepen. Pangeran Sekar Seda Lepen akhirnya terbunuh. Pada tahun 1561 Sunan Prawoto beserta keluarganya “dihabisi” oleh suruhan Arya Penangsang, putera Pangeran Sekar Seda Lepen. Arya Penangsang kemudian menjadi penguasa tahta Demak. Suruhan Arya Penangsang juga membunuh Pangeran Hadiri adipati Jepara, dan hal ini menyebabkan banyak adipati memusuhi Arya Penangsang.
  Arya Penangsang akhirnya berhasil dibunuh dalam peperangan oleh Sutawijaya, anak angkat Joko Tingkir. Joko Tingkir memindahkan pusat pemerintahan ke Pajang, dan di sana ia mendirikan Kesultanan Pajang.
C. Kehidupan di Demak
Upacara Sekaten
Perekonomian di Kerajaan Demak berkembang dengan pesat dalam dunia maritim karena didukung oleh penghasilan dalam bidang agraris yang cukup besar. Kerajaan Demak mengusahakan kerjasama yang baik dengan daerah-daerah di pantai utara Pulau Jawa yang telah menganut agama Islam sehingga tercipta semacam federasi atau persemakmuran dengan Demak sebagai pemimpinnya.
  Kehidupan sosial Kerajaan Demak kebanyakan telah diatur oleh aturan -aturan Islam tapi tak juga meninggalkan tradisi yang lama.
  Kebudayaan yang berkembang di Kerajaan Demak mendapat dukungan dari para wali terutama Sunan Kalijaga. Masjid Demak dan perayaan Sekaten adalah salah satu peninggalan budayanya.
KERAJAAN BANTEN
Wilayah kekuasaan Kerajaan Banten semasa peninggalan Hasanuddin
Kerajaan Banten didirikan oleh Hasanuddin pada abad ke 16 dan terletak di barat laut Banten atau Jawa pada umumnya. Hasanuddin sendiri adalah putra dari Fatahillah atau Sunan Gunung Jati dan mencapai masa keemasan pada kekuasaan Sultan Ageng Tirtayasa.
  Dengan posisi yang strategis inilah yang membuat Kerajaan Banten menjadi kerajaan besar di Jawa Barat dan bahkan menjadi siangan berat VOC (Belanda) yang berkedudukan di Batavia.
A. Kehidupan Politik Kerajaan Banten
a. Raja Hasanuddin
Pengislaman Banten oleh Fatahillah membawa pada berdirinya Kerajaan Banten
Setelah Banten diislamkan oleh Fatahillah, daerah Banten diserahkan kepada putranya yang bernama Hasanuddin. Ia memerintah Banten dari tahun 1552-1570 M. Ia meletakkan dasar-dasar pemerintahan Kerajaan Banten dan mengangkat dirinya sebagai raja pertama. Pada masa pemerintahannya, agama Islam dan kekuasaan kerajaan Banten dapat berkembang cuup pesat.
  Raja Hasanuddin juga memperluas wilayah kekuasaannya ke Lampung. Dengan menduduki daerah Lampung, maka Kerajaan Banten merupakan penguasa tunggal jalur lalu lintas pelayaran perdagangan Selat Sunda, sehingga setiap pedagang yang melewati Selat Sunda diwajibkan untuk melakukan kegiatan perdagangannya di Bandar Banten.
b. Panembahan Yusuf, Maulana Muhammad, Abu’ Mufakir
Setelah wafatnya Raja Hasanuddin tahun 1570 M, putranya yang bergelar Panembahan Yusuf menjadi Raja Bnaten berikutnya. Ia berupaya untuk memajukan pertanian dan pengairan. Ia juga berusaha untuk memperluas wilayah kekuasaan kerajaannya. Setelah  10 tahun memerintah, Panembahan Yusuf wafat akibat sakit keras yang dideritanya.
  Setelah Panembahan Senopati wafat digantikan oleh putranya yang baru berumur sembilan tahun bernama Maulana Muhammad dengan gelar Kanjeng Ratu Benten. Mangkubumi menjadi wali raja. Mangkubumi menjalankan seluruh aktivitas pemerintahan kerajaan samapi rajanya siap untuk memerintah.
  Pada tahun 1596 M Kanjeng Ratu Banten memimpin pasukan kerajaan untuk menyerang Palembang. Tujuannya untuk menduduki bandar dagang yang terletak di tepi selat Malaka agar bisa dijadikan tempat untuk mengumpulkan lada dan hasil bumi lainnya dari Sumatera. Palembang akan dikuasainya, tetapi tak berhasil, malah Kanjeng Ratu Banten tertembak dan wafat. Tahta kerajaan kemudian berpindah kepada putranya yang baru berumur lima bulan yang bernama Abu’ Mufakir.
  Abu’ Mufakir dibantu oleh wali kerajaan yang bernama Jayanegara.  Akan tetapi, ia sangat dipengaruhi oleh pengasuh pangeran yang bernama Nyai Emban Rangkung.  Pada tahun 1596 M itu juga untuk pertama kalinya orang Belanda tiba di Indonesia di bawah pimpinan Cornelis de Houtman. Mereka berlabuh di pelabuhan Banten. Tujuan awal mereka datang ke Indonesia adalah untuk membeli rempah-rempah.
c. Sultan Ageng Tirtayasa
Setelah wafat, Abu’ Mufakir digantikan oleh putranya dengan gelar Sultan Abu’ Mu’ali Ahmad Rahmatullah. Tetapi berita tentang pemerintahan sultan ini tidak dapat diketahui dengan jelas. Setelah Sultan Abu’ Ma’ali wafat, ia digantikan oleh putranya yang bergelar Sultan Ageng Tirtayasa. Ia memerintah Banten dari tahun 1651-1692 M.
  Di bawah pemerintahannya, Banten mencapai masa kejayaannya. Ia berupaya untuk memperluas kerajaannya dan mengusir Beland adari Batavia. Di samping itu, ia memerintahkan kepada pasukan Banten untuk mengadakan perampokan terhadap Belanda di Batavia.
  Pada tahun 1671 M Sultan Ageng Tirtayasa mengangkat putra mahkota menjadi raja pembantu dengan gelar Sultan Abdul Kahar.  Beliau lebih dikenal dengan Sultan Haji. Sultan Haji membuat hubungan yang erat dengan Belanda dan hal itu mebuat ayahnya menarik kembali tahta kerajaan. Kemudian terjadilah perang saudara diantara keduanya. Peperangan dimenangkan oleh Sultan Haji dan pada akhirnya membawa kehancuran  pada Kerajaan Banten sendiri.
B. Kehidupan di Banten
Masjid Agung Banten
Kerajaan Banten terletak di ujung Pulau Jawa, yaitu daerah Banten sekarang. Daerah Banten berhasil direbut dan diislamkan oleh Fatahillah dan berkembang sebagai banda perdagangan dan pusat penyebaran Islam. Banten yang cepat maju dikunjungi oleh pedagang-pedagang asing seperti pedagang Gujarat, Persia, Cina, Turki, Pegu (Myanmar), Keling, Portugis, dan lain-lain. Di Banten pun banyak berkembang perkampungan-perkampungan menurut asal bangsa itu. Kehidupan sosialnya kebanyakan telah mendapat pengaruh Islam. Tak banyak hasil kebudayaan yang dapat diperoleh dari Kerajaan Banten karena kerajaan ini banyak bergantung pada hasil pelayaran dan perdagangan. Masjid Agung Banten (Grand Mosque of Banten) adalah salah satu hasil peninggalannya yang dibangun sekitar abad ke-16.
KERAJAAN MATARAM
Kota Gede, bekas ibukota Mataram Islam
Kesultanan Mataram adalah kerajaan Islam di Jawa yang didirikan oleh Sutawijaya, keturunan dari Ki Ageng Pemanahan yang mendapat hadiah sebidang tanah dari raja Pajang, Hadiwijaya, atas jasanya. Kerajaan Mataram pada masa keemasannya dapat menyatukan tanah Jawa dan sekitarnya termasuk Madura serta meninggalkan beberapa jejak sejarah yang dapat dilihat hingga kini, seperti wilayah Matraman di Jakarta dan sistem persawahan di Karawang.
A. Kehidupan Politik di Mataram Islam
a. Panembahan Senapati
Pada mulanya daerah Mataram merupakan sebuah kadipaten yang diperintah oleh Kiai Gede Pamanahan (bekas kepala prajurit Hadiwijaya yang mengalahkan Arya Penangsang).
  setelah Kiai Gede Pamanahan wafat tahun 1575 M, kedudukan sebagai adipati Mataram digantikan oleh putranya yang bernama Sutawijaya dengan gelar Panembahan Senapati ing Aloko Saidin Panotogomo. Ia bercita-cita menguasai tanah Jawa. Oleh karena itu, berbagai persiapan dilakukan di daerah seperti memperkuat pasukan Wijaya dan penyerahan tahta dari pangeran Benowo kepada Senapati.
  Setelah berhasil membentuk kerajaan Mataram, Senapati mengadakan perluasan wilayah kerajaan dan menduduki daerah-daerah pesisir pantai seperti Surabaya. Adipati Surabaya menjalin persekutuan dengan Madiun dan Ponorogo dalam menghadapi Mataram. Namun Ponorogo dan Madiun berhasil dikuasai Mataram. Selanjutnya Pasuruan dan Kediri berhasil direbut. Adipati Surabaya berhasil dikalahkan.  Dengan demikian dalam waktu singkat wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur telah menjadi bagian dari kekuasaan Kerajaan Mataram.
b. Mas Jolang
Mas Jolang memerintah Mataram dari tahun 1601-1613 M. di bawah pemerintahannya, Kerajaan Mataram diperluas lagi dengan mengadakan pendudukan terhadap daerah-daerah di sekitarnya. Daerah-daerah yang berhasil dikuasai oleh Mataram di bawah pemerintahan Mas Jolang adalah Ponorogo, Kertosono, Kedir, Wirosobo (Mojoagung). Pada tahun 1612 M, Gresik-Jeratan berhasil dihancurkan. Namun, karena berjangkitnya penyakit menular maka pasukan Mataram yang langsung dipimpin oleh Mas Jolang terpaksa kembali ke pusat Kerajaan Mataram. Pada tahun 1613 M, Mas Jolang wafat di desa Krapyak dan dimakamkan di Pasar Gede. Selanjutnya ia diberi gelar Pangeran Seda ing Krapyak.
c. Sultan Agung
Sesudah naik tahta Mas Rangsang bergelar Sultan Agung Prabu Hanyokrokusumo atau lebih dikenal dengan sebutan Sultan Agung. Pada masanya Mataram berekspansi untuk mencari pengaruh di Jawa. Wilayah Mataram mencakup Pulau Jawa dan Madura (kira-kira gabungan Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur sekarang). Ia memindahkan lokasi kraton ke Kerta (Jw. “kertå”, maka muncul sebutan pula “Mataram Kerta”). Akibat terjadi gesekan dalam penguasaan perdagangan antara Mataram dengan VOC yang berpusat di Batavia, Mataram lalu berkoalisi dengan Kesultanan Banten dan Kesultanan Cirebon dan terlibat dalam beberapa peperangan antara Mataram melawan VOC. Setelah wafat (dimakamkan di Imogiri), ia digantikan oleh putranya yang bergelar Amangkurat (Amangkurat I).
d. Amangkurat 1
Amangkurat 1 memindahkan lokasi keraton ke Pleret (1647), tidak jauh dari Kerta. Selain itu, ia tidak lagi menggunakan gelar sultan, melainkan “sunan” (dari “Susuhunan” atau “Yang Dipertuan”). Pemerintahan Amangkurat I kurang stabil karena banyak ketidakpuasan dan pemberontakan. Pada masanya, terjadi pemberontakan besar yang dipimpin oleh Trunajaya dan memaksa Amangkurat bersekutu dengan VOC. Ia wafat di Tegalarum (1677) ketika mengungsi sehingga dijuluki Sunan Tegalarum.
e. Amangkurat 2
Amangkurat 2 memerintah Mataram dari tahun 1677-1703 M. di bawah pemerintahannya, wilayah kekuasaan Kerajaan Matarm semakin sempit. Sebagian daerah-daerah kekuasaan diambil alih Belanda.  Amangkurat II yang tidak tertarik untuk tinggal di ibukota Kerajaan, selanjutnya mendirikan Ibu Kota baru di desa Wonokerto yang diberi nama Karta Surya. Di Ibu Kota inilah Amangkurat II menjalankan pemerintahannya terhadap sisa-sisa kerajaan Mataram, hingga akhirnya meninggal tahun 1703 M.
B. Keruntuhan Mataram Islam
Pengganti Amangkurat II berturut-turut adalah Amangkurat III (1703-1708), Pakubuwana I (1704-1719), Amangkurat IV (1719-1726), Pakubuwana II (1726-1749). VOC tidak menyukai Amangkurat III karena menentang VOC sehingga VOC mengangkat Pakubuwana I (Puger) sebagai raja. Akibatnya Mataram memiliki dua raja dan ini menyebabkan perpecahan internal. Amangkurat III memberontak dan menjadi “king in exile” hingga tertangkap di Batavia lalu dibuang ke Ceylon.
  Kekacauan politik baru dapat diselesaikan pada masa Pakubuwana III setelah pembagian wilayah Mataram menjadi dua yaitu Kesultanan Ngayogyakarta dan Kasunanan Surakarta tanggal 13 Februari 1755. Pembagian wilayah ini tertuang dalam Perjanjian Giyanti (nama diambil dari lokasi penandatanganan, di sebelah timur kota Karanganyar Jawa Tengah). Berakhirlah era Mataram sebagai satu kesatuan politik dan wilayah. Walaupun demikian sebagian masyarakat Jawa beranggapan bahwa Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta adalah “ahli waris” dari Kesultanan Mataram.
C. Kehidupan di Mataram
Upacara Grebeg
Mataram yang letaknya jauh di pedalaman Jawa Tengah adalah sebuah negara agraris, yaitu negara yang mengutamakan pertanian sebagai sumber kehidupan. Di bawah pemerintahan Sultan Agung, kehidupan perekonomian masyarakatnya berkembang sangat pesat dengan didukung oleh  hasil bumi yang melimpah.
  Pada masa pemerintahan Sultan Agung pula dilakukan usaha memperluas areal persawahan dan memindahkan banyak petaninya ke daerah Karawang yang sangat subur sehingga terbentuklah masyarakat feodal.
  Upacara Grebeg yang bersumber dari pemujaan roh nenek moyang berupa kenduri gunungan merupakan tradisi dari zaman Majapahit.
KESULTANAN CIREBON
Pintu masuki ke Keraton Cirebon Kanoman
Kesultanan Cirebon adalah sebuah kesultanan Islam ternama di Jawa Barat pada abad ke-15 dan 16 Masehi, dan merupakan pangkalan penting dalam jalur perdagangan dan pelayaran antar pulau. Lokasinya di pantai utara pulau Jawa yang merupakan perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Barat, membuatnya menjadi pelabuhan dan “jembatan” antara kebudayaan Jawa dan Sunda sehingga tercipta suatu kebudayaan yang khas, yaitu kebudayaan Cirebon yang tidak didominasi kebudayaan Jawa maupun kebudayaan Sunda.
A. Kehidupan Politik di Kesultanan Cirebon
a. Pangeran Cakrabuana
Pangeran Cakrabuana adalah keturunan Pajajaran. Putera pertama Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi dari istrinya yang kedua bernama SubangLarang (puteri Ki Gedeng Tapa). Nama kecilnya adalah Raden Walangsungsang, setelah remaja dikenal dengan nama Kian Santang. Ia mempunyai dua orang saudara seibu, yaitu Nyai Lara Santang/ Syarifah Mudaim dan Raden Sangara.
Sebagai anak sulung dan laki-laki ia tidak mendapatkan haknya sebagai putera mahkota Pakuan Pajajaran. Hal ini disebabkan oleh karena ia memeluk agama Islam (diturunkan oleh Subanglarang – ibunya), sementara saat itu (abad 16) ajaran agama mayoritas di Pajajaran adalah Sunda Wiwitan (agama leluhur orang Sunda) Hindu dan Budha. Posisinya digantikan oleh adiknya, Prabu Surawisesa, anak laki-laki Prabu Siliwangi dari istrinya yang ketiga Nyai Cantring Manikmayang.
Ketika kakeknya Ki Gedeng Tapa yang penguasa pesisir utara Jawa meninggal, Walangsungsang tidak meneruskan kedudukan kakeknya, melainkan lalu mendirikan istana Pakungwati dan membentuk pemerintahan di Cirebon. Dengan demikian, yang dianggap sebagai pendiri pertama Kesultanan Cirebon adalah Walangsungsang atau Pangeran Cakrabuana. Pangeran Cakrabuana, yang usai menunaikan ibadah haji kemudian disebut Haji Abdullah Iman, tampil sebagai “raja” Cirebon pertama yang memerintah dari keraton Pakungwati dan aktif menyebarkan agama Islam kepada penduduk Cirebon.
b. Sunan Gunung Jati
Pada tahun 1479 M, kedudukannya kemudian digantikan putra adiknya, Nyai Rarasantang dari hasil perkawinannya dengan Syarif Abdullah dari Mesir, yakni Syarif Hidayatullah (1448-1568) yang setelah wafat dikenal dengan sebutan Sunan Gunung Jati dengan gelar Tumenggung Syarif Hidayatullah bin Maulana Sultan Muhammad Syarif Abdullah dan bergelar pula sebagai Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Jati Purba Panetep Panatagama Awlya Allah Kutubid Jaman Khalifatur Rasulullah.
  Pertumbuhan dan perkembangan yang pesat pada Kesultanan Cirebon dimulailah oleh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati. Sunan Gunung Jati kemudian diyakini sebagai pendiri dinasti raja-raja Kesultanan Cirebon dan Kesultanan Banten serta penyebar agama Islam di Jawa Barat seperti Majalengka, Kuningan, Kawali (Galuh), Sunda Kelapa, dan Banten. Setelah Sunan Gunung Jati wafat, terjadilah kekosongan jabatan pimpinan tertinggi kerajaan Islam Cirebon. Pada mulanya calon kuat pengganti Sunan Gunung Jati ialah Pangeran Dipati Carbon, Putra Pangeran Pasarean, cucu Sunan Gunung Jati. Namun, Pangeran Dipati Carbon meninggal lebih dahulu pada tahun 1565.
c. Fatahillah,Panembahan Ratu1 dan Panembahan Ratu 2
Kekosongan pemegang kekuasaan itu kemudian diisi dengan mengukuhkan pejabat keraton yang selama Sunan Gunung Jati melaksanakan tugas dakwah, pemerintahan dijabat oleh Fatahillah atau Fadillah Khan. Fatahillah kemudian naik takhta, dan memerintah Cirebon secara resmi menjadi raja sejak tahun 1568. Fatahillah menduduki takhta kerajaan Cirebon hanya berlangsung dua tahun karena ia meninggal dunia pada tahun 1570, dua tahun setelah Sunan Gunung Jati wafat dan dimakamkan berdampingan dengan makam Sunan Gunung Jati di Gedung Jinem Astana Gunung Sembung.
  Sepeninggal Fatahillah, oleh karena tidak ada calon lain yang layak menjadi raja, takhta kerajaan jatuh kepada cucu Sunan Gunung Jati yaitu Pangeran Emas putra tertua Pangeran Dipati Carbon atau cicit Sunan Gunung Jati. Pangeran Emas kemudian bergelar Panembahan Ratu I dan memerintah Cirebon selama kurang lebih 79 tahun.
  Setelah Panembahan Ratu I meninggal dunia pada tahun 1649, pemerintahan Kesultanan Cirebon dilanjutkan oleh cucunya yang bernama Pangeran Rasmi atau Pangeran Karim, karena ayah Pangeran Rasmi yaitu Pangeran Seda ing Gayam atau Panembahan Adiningkusumah meninggal lebih dahulu. Pangeran Rasmi kemudian menggunakan nama gelar ayahnya almarhum yakni Panembahan Adiningkusuma yang kemudian dikenal pula dengan sebutan Panembahan Girilaya atau Panembahan Ratu II.
  Panembahan Girilaya pada masa pemerintahannya terjepit di antara dua kekuatan kekuasaan, yaitu Kesultanan Banten dan Kesultanan Mataram. Banten merasa curiga sebab Cirebon dianggap lebih mendekat ke Mataram (Amangkurat I adalah mertua Panembahan Girilaya). Mataram dilain pihak merasa curiga bahwa Cirebon tidak sungguh-sungguh mendekatkan diri, karena Panembahan Girilaya dan Sultan Ageng Tirtayasa dari Banten adalah sama-sama keturunan Pajajaran. Kondisi ini memuncak dengan meninggalnya Panembahan Girilaya di Kartasura dan ditahannya Pangeran Martawijaya dan Pangeran Kartawijaya di Mataram.
  Panembahan Girilaya adalah menantu Sultan Agung Hanyakrakusuma dari Kesultanan Mataram. Makamnya di Jogjakarta, di bukit Girilaya, dekat dengan makam raja raja Mataram di Imogiri, Kabupaten Bantul. Menurut beberapa sumber di Imogiri maupun Girilaya, tinggi makam Panembahan Girilaya adalah sejajar dengan makam Sultan Agung di Imogiri.
B. Kehidupan di Cirebon
Keraton Cirebon Kasepuhan
Menurut Sulendraningrat yang mendasarkan pada naskah Babad Tanah Sunda dan Atja pada naskah Carita Purwaka Caruban Nagari, Cirebon pada awalnya adalah sebuah dukuh kecil yang dibangun oleh Ki Gedeng Tapa, yang lama-kelamaan berkembang menjadi sebuah desa yang ramai dan diberi nama Caruban (Bahasa Sunda: campuran), karena di sana bercampur para pendatang dari berbagai macam suku bangsa, agama, bahasa, adat istiadat, dan mata pencaharian yang berbeda-beda untuk bertempat tinggal atau berdagang.
  Mengingat pada awalnya sebagian besar mata pencaharian masyarakat adalah sebagai nelayan, maka berkembanglah pekerjaan menangkap ikan dan rebon (udang kecil) di sepanjang pantai serta pembuatan terasi, petis, dan garam. Dari istilah air bekas pembuatan terasi (belendrang) dari udang rebon inilah berkembanglah sebutan cai-rebon (Bahasa Sunda:, air rebon) yang kemudian menjadi Cirebon.
  Dengan dukungan pelabuhan yang ramai dan sumber daya alam dari pedalaman, Cirebon kemudian menjadi sebuah kota besar dan menjadi salah satu pelabuhan penting di pesisir utara Jawa baik dalam kegiatan pelayaran dan perdagangan di kepulauan Nusantara maupun dengan bagian dunia lainnya. Selain itu, Cirebon tumbuh menjadi cikal bakal pusat penyebaran agama Islam di Jawa Barat.